Jumat, 06 Januari 2012

Rp 165 M untuk Sekolah Rusak

SURABAYA-Dikritisi soal sekolah rusak yang tidak pernah kunjung tuntas Pemerintah Kota (Pemkot) gerah juga. Kini lembaga itu berjanji akan membenahi semuanya. Anggaran yang disiapkan untuk perbaikan sekolah rusak di 2012 ini sebesar Rp 165 miliar.
“Kami janji akan serius memperbaikan sekolah rusak di tahun ini. Kalau jumlah sekolah rusak di 2011 ada sekitar 375 unit, kami akan memperbaiki semuanya. Anggaran yang kami tuangkan untuk perbaikan sekolah rusak di dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) sekitar Rp 165 miliar,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya Hendro Gunawan, Senin (2/1). 
Terkait dengan ini Hendro mengakui sekolah rusak di 2011 masih banyak dan di 2012 kemungkinan bertambah. Namun, pihaknya berkeyakinan sekolah rusak bisa teratasi di 2012. “Asal pengesahan RAPBD 2012 tidak terlalu lama molor kami optimis 375 sekolah rusak itu bisa kami perbaiki semuanya. Tapi, kalau pengesahan RAPBD molor seperti 2011 lalu, tentunya kami juga sulit memperbaikinya,” jelas Hendro. 
Seiring dengan program tersebut pihaknya akan menentukan perbaikan sekolah rusak dengan skala prioritas, terutama sekolah yang direnovasi terlebih dahulu. Terkait dengan ini Pemkot sudah membuat urutannnya. Urutan ini merupakan teknis pelaksanaan dan penangangannya sudah dilakukan atas survei Dispendik dan DCKTR.
“Namun, yang perlu kami sampaikan kepada masyarakat dalam pekerjaan fisik di lapangan belum tentu semua proyek akan digarap dengan cepat karena banyak faktor yang mempengaruhinya. Di antaranya adalah proses lelang dan cuaca yang kurang bagus,” ungkapnya. 
Menurutnya, tidak benar kalau Pemkot mengabaikan sekolah rusak apalagi sampai tidak membuat skala prioritas perbaikan. Artinya, “Yang temboknya akan ambruk akan kami dahulukan,” jelas dia. 
Tentang jebolnya plafon di sejumlah SDN, menurut Hendro, kondisi ini memang banyak terjadi. Hal itu karena banyak bangunan SDN yang dibuat tahun 1970-an. Sementara, kualitas bangunannya juga banyak yang menilai kurang bagus. Beberapa contoh SDN Inpres yang dibangun sejak 1970-an.
Sedangkan untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan sekolah agar tidak semakin rusak parah di musim hujan seperti sekarang, nantinya Dispendik akan mengundang seluruh kepala cabang dinas untuk memberikan penjelasan tentang identifikasi kerusakan bangunan di sekolah masing-masing wilayah. 
 Wakil ketua komisi C DPRD Surabaya Simo Lekatompessy mengatakan, Pemkot jangan mengumbar janji. Sebaiknya pemkot melakukan tindakan konkrit daripada hanya berujar, tapi faktanya tidak melakukan perbaikan sekolah sama sekali.
“Umbar janji bisa dilakukan siapa saja. Jangankan Pemkot, anak kecil saja berujar seperti itu. Tapi, untuk mewujudkan rencana seperti yang diungkapkan Pemkot tidak semudah apa yang sudah diomongkan,” kata dia. n pur 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar